Saturday, 7 November 2009

HAI 2009 (Himpunan Astronomi Indonesia)

Pada tanggal 29 Oktober - 31 Oktober 2009 telah dilaksanakan Conference Indonesian Astronomy and Astrophysics. Acara tersebut dilaksanakan di campus center ITB, tepatnya di auditorium CC ITB.


Acara tersebut dibuka oleh Dekan FMIPA ITB, Dr. Akhmaloka, dihadiri oleh sekitar seratus orang. Tak hanya mahasiswa astronomi ITB yang menghadiri konferensi tersebut, tetapi juga mahasiswa selain ITB, siswa-siswa SMA, wartawan, dan seluruh penggiat Astronomi yang tidak dapat disebutkan satu per satu.


Acara tersebut berlangsung di dua tempat, yaitu Campus Center ITB dan selanjutnya Boscha. 29 dan 30 Oktober bertempat di Campus Center ITB dan dibagi menjadi paralel session di ruang A dan B.

Pada hari sabtu 31 oktober 2009, acara tersebut dilaksanakan di boscha. Acara itu sekaligus momen yang baik untuk peresmian teleskop baru yang boscha miliki dari sekian banyak teleskop yang telah dimilikinya.

Friday, 16 October 2009

Mini Star Party

Sabtu 26 september sampai Minggu 27 september 2009, Forum Pelajar Astronomi mengadakan star party skala kecil, yang dihadiri sebagian anak OSP Astronomi DKI Jakarta. Kegiatan kali ini menggunakan satu buah teleskop Altazimuth dan satu buah teleskop Equatorial dengan tambahan motor. Nih foto selengkapnya...



Thursday, 1 October 2009

Turut Berduka

Untuk kedua kalinya Indonesia diuji dengan Gempa yang berpusat di Pariaman, Sumatera Barat. Dengan kekuatan 7.6 SR.

Kami segenap pengurus Forum Pelajar Astronomi mengucapkan turut berduka. Semoga bencana sebagai bahan renungan kita ke depannya.

Saturday, 26 September 2009

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430H

Kami segenap pengurus Forum Pelajar Astronomi (FPA)
mengucapkan :
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
MOHOM MAAF LAHIR BATIN
SEMOGA DI HARI YANG FITRI INI KITA SEMUA DI BERIKAN BERKAH DAN DITERIMA SEGALA AMAL DAN IBADAH KITA ...

Tuesday, 8 September 2009

Johny Setiawan Temukan 8 Planet Asing


Johny Setiawan, Astronom asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy Jerman.

SANUR, KAMIS - Astronom asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy Jerman, Johny Setiawan, menemukan delapan planet di tata surya lain. Tiga di antaranya, yaitu planet yang dinamai HD 47536c, HD 110014b, dan HD 110014c, akan dipublikasikan tahun depan dalam jurnal astronomi. Lima lainnya telah teridentifikasi, tetapi masih dalam penyusunan makalahnya.

Hal ini diungkapkan Johny Setiawan di sela acara "2008 Asian Science Camp" di Sanur, Bali, Rabu (6/8). Pertemuan ini dihadiri para siswa peraih medali olimpiade fisika dan kimia internasional dari Indonesia dan negara Asia lainnya. Mereka berkesempatan mendengarkan presentasi dan berdialog dengan lima peraih Nobel dan ilmuwan dunia.

Kegiatan ini berlangsung hingga Sabtu mendatang. Para peraih nobel itu adalah Yuan Tseh Lee (Nobel Kimia, 1986), Richard Robert Ernst (Nobel Kimia, 1991), Douglas Osheroff (Nobel Fisika, 1996), Masatoshi Koshiba (Nobel Fisika, 2002), David Gross (Nobel Fisika, 2004).

Johny mempresentasikan makalah berjudul "Astronomy: A Culture, Science, and Philosophy for the Humanity" dan "Search for Life in Other Solar Systems". Sebagai ilmuwan postdoctoral di Departemen Planet dan Formasi Bintang Max Planck Institute for Astronomy (MPIA) sejak tahun 2003, Johny meneliti planet extrasolar (di luar sistem matahari) yang mengelilingi bintang muda dan evolusi bintang serta stelar atmosfer atau pulsasi dan aktivitas khromosferik.

Menurut Johny, satu-satunya ilmuwan non-Jerman di antara tiga peneliti planet lainnya di MPIA, sekarang ini dengan adanya teleskop modern, bukanlah hal sulit untuk menemukan bintang-bintang yang bertebaran di jagat raya ini.

Dengan teropong optik yang dipadukan sistem komputer, benda langit yang memancarkan cahaya itu dapat teridentifikasi. Yang sulit adalah melihat adanya planet-planet yang mengitari bintang-bintang yang jaraknya dari bumi ribuan tahun cahaya.

Planet, yang hanya memantulkan cahaya dari bintang induknya, penampakannya 10 juta kali lebih redup daripada bintang atau matahari yang dikitarinya.

Namun, dengan adanya pergerakan radial bintang karena dipengaruhi gaya tarik-menarik dengan planet yang mengitarinya, keberadaan planet dapat diketahui secara tidak langsung. Pergerakan radial itu dapat dilihat dengan alat spektrograf yang berfungsi mengurai cahaya bintang menjadi komponen cahaya.

Seperti halnya cahaya matahari yang dapat diurai menjadi warna-warna pelangi, garis-garis spektrum cahaya itu dijadikan kunci untuk mengetahui keberadaan planet. Bila pada garis spektrum itu terjadi osilasi atau pergerakan pendar ke kiri atau kanan, itu adalah indikasi ada planet yang mengitarinya.

"Bila garis spektrum ke arah biru berarti planet bergerak mendekati posisi pengamatan, bila ke warna merah berarti menjauh," kata Johny.

Johny yang menamatkan S-1 dan S-3-nya di Freiburg, Jerman, melaksanakan penelitian itu dalam proyek Seram (Search for Exoplanet with Radial-velocity at MPIA) menggunakan teleskop berdiameter 2,2 meter. Ia juga melaksanakan proyek penelitian Exoplanet Search with PRIMA (Phase-Referenced Imaging and Micro-arcsecond Astrometry).

Publikasi temuan

Planet HD 47536c dipastikan keberadaannya pada Mei 2008 dan akan mulai dipublikasikan dalam jurnal Astronomy and Astrophysic. Planet ini berada dalam satu tata surya dengan planet yang ditemukan 9 tahun lalu, yaitu HD 47536b (Henry dan Draper, nama astronom AS yang menyusun katalog perbintangan). Angka-angka itu menunjukkan satu posisi tertentu di jagat raya, sedangkan huruf kecil b dan c artinya planet pertama dan kedua. Bintang induk sendiri diberi tanda huruf besar A.

Pada penelitian sebelumnya keberadaan planet kedua itu, kata Johny yang biasa bekerja mulai pukul 18.00 hingga 07.00, tak terdeteksi karena masa edarnya 1.600 hari. Sedangkan planet pertama 400 hari. Menurut dia, tidak tertutup kemungkinan dalam tata surya itu ditemukan planet lainnya.

Sejak bergabung di MPIA tahun 2003, Johny yang akan berusia 34 tahun pada 16 Agustus juga telah menemukan Planet HD 11977b (2005) dengan masa edar 700 hari, HD 70573b (2007) dengan masa edar 900 hari, dan TW HYDRAEb (2008) beredar 3,5 hari.

Dua planet yang akan dipublikasikan tahun depan adalah HD 110014b & c yang masing-masing bermasa edar 135 hari dan 850 hari. (YUN)

Sumber : Kompas Cetak